Jakarta- Nasib guru honorer yang kian tidak jelas membuat Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) agar segera menyelesaikan masalah guru honorer yang karut-marut. Hal ini disampaikan ketua umum PGRI Sulistyo dalam Rakornas PGRI di Jakarta.
Sulistyo berharap pemerintah membuat kebijakan yang jelas dan terencana berkaitan dengan permasalahan guru.
“Sampai saat ini nasib guru masih belum jelas dan menggantung karena pemerintah tidak menerima guru PNS baru untuk mensejahterakan guru. Pemerintah lebih fokus pada gerakan,” kata Ketua PGRI pusat Sulistyo di pada Rakornas PGRI 2015, di Hotel Mallenium, Jakarta.
Di satu sisi guru honorer memiliki kewajiban yang sama dengan guru-guru PNS sedangkan haknya belum bisa dipenuhi oleh pemerintah dalam hal ini kesejahteraan
Permasalahan guru akan terus berlangsung meskipun disekolah terdapat guru honorer. Keberadaan Guru honorer tidak akan mampu menjadi solusi mengatasi kekurangan guru. karena pemerintah belum mengangkat guru-guru honorer menjadi PNS. Status mereka "mengambang".
Di satu sisi guru honorer memiliki kewajiban yang sama dengan guru-guru PNS sedangkan haknya belum bisa dipenuhi oleh pemerintah dalam hal ini kesejahteraan. Disisi yang lain guru-guru honorer ini juga memiliki tanggungan keluarga yang harus dipenuhi. Pada akhirnya guru-guru honorer ini tidak bisa fokus mengajar karena memiliki tanggungan lain.
Sementara itu dibeberapa daerah banyak SD negeri yang hanya memiliki 1-3 guru PNS. Fakta ini sangat menyedihkan jika pemerintah mengaharapkan hail belajar yang maksimal.

Tidak ada komentar
Posting Komentar